Read article below in Indonesian
Di dalam membelajarkan siswa tentang
pembelahan sel secara mitosis, praktikum yang paling sering digunakan di
sekolah menengah adalah dengan pengamatan fase-fase pembelahan akar bawang (allium cepa). Berikut ini saya tampilkan
resep praktikum fase mitosis akar bawang merah, beserta contoh hasil dan
analisis data serta diskusi-diskusi yang mungkin terjadi. Hasil pengamatan pada
artikel ini berdasarkan hasil pengamatan yang benar-benar penulis lakukan
praktikum.
Alat
dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1.
Alat
·
Mikroskop
cahaya
·
Kaca
benda dan kaca penutup
·
Pipet
·
Pinset
·
Gelas
arloji
·
Silet
berkarat
·
Silet
tajam
·
Botol
ampul
·
Pembakar
spiritus dan korek api
·
Plastik
dan karet
2. Bahan
·
Ujung
akar bawang merah (Allium cepa)
·
Kertas
hisap
·
Tisu
·
Alkohol
70 %
·
FAA
·
HCl
1 N
·
Acetocarmin
Prosedur Kerja
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini adalah
tahap penumbuhan akar bawang merah (Allium cepa) dan
pemotongan akar bawang merah (Allium cepa).
Penumbuhan akar dilakukan di dalam gelas p;lastik yang berisi air selama 1
minggu (7 hari), dengan cara menusuk bagian tengan bawang merah secara
horizontal sedemikian rupa sehingga hanya bagian akarnya saja yang menyentuh
air. Pemotongan ujung bawah akar dilakukan pada malam hari sebelum praktikum
(Minggu) pukul 00.00-00.15. akar dipotong sepanjang 1 cm dari ujung dan
selanjutnya akar direndam dalam botol ampul yang sudah diisi dengan larutan
FAA, lalu botol ampul ditutup rapat dengan plastik dan diikat dengan karet.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi pembuatan
preparat dan pengamatan fase-fase mitosis di bawah mikroskop. Untuk pembuatan
preparat dilakukan dengan cara mengambil potongan ujung akar bawang merah (Allium cepa) dari botol ampul denagn pinset. Kemudian
memindahkannya kedalam gelas arloji dan menambahkan alkohol 70 % dan dibiarkan
terendam selama 2 menit.
Setelah 2 menit, alkohol 70 %
dihisap dengan kertas hisap kemudian menambahkan larutan HCl 1 N dan
merendamnya selama 5 menit. Setelah 5 menit berlalu, mengambil potongan akar
bawang dari gelas arloji, memotong bagian ujung (tudung akar) dan meletakkannya
pada kaca benda. Langkah selanjutnya yaitu ditetesi dengan larutan acetocarmin,
lalu dicacah dengan silet berkarat kemudian ditutup dengan kaca penutup.
Sebelum diamati di bawah mikroskop, preparat dilewatkan di atas lampu spiritus,
selanjutnya menggilasnya dengan jempol atau ujung pensil yang tumpul, baru
setelah itu diamati dibawah mikroskop.
Analisis Data
Dari hasil pengamatan fase-fase
mitosis pada akar bawang merah (Allium cepa) ini
diperoleh beberapa fase, antara lain:
·
Anafase
Pada fase ini nampak
kromosom-kromosom homolog saling berjauhan (berkumpul menuju kutub yang
berlawanan). Kromosom nampak jelas mengalami penebalan sehingga dapat dilihat
jelas dengan mikroskop cahaya sekalipun.
·
Telofase
Fase ini merupakan fase terakhir
pada mitosis. Pada fase ini nampak adanya dinding pemisah yang berupa sekat
yang belum sempurna yang memisahkan kromosom-kromosom yang telah mencapai
kutub. Sekat belum sempurna dan sel belum benar-benar terpisah tetapi tanda
akan terbentuknya dua sel sudah mulai tampak.
·
Telofase
akhir
Pada fase ini sel benar-benar telah
utuh. Dinding sel terlihat jelas dan kromosom yang tebal nampak berkumpul di
tengah.
Pembahasan
Pada ujung akar bawang merah banyak
sel yang mengalami aktivitas dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudah pukul
24.00 WIB. (Margono, 1973), berdasarkan keterangan tersebut maka proses
pemotongan akar bawang merah (Allium cepa)
dilakukan pada pukul 00.00. Dengan dipotongnya akar bawang pada jam-jam
tersebut sehingga diharapkan akan potongan akar yang mengandung banyak sel-sel
yang sedang melakukan aktivitas mitosis. Namun kami tidak mungkin melakukan
pengamatan pada tengah malam, jadi kami memasukkan potongan kar bawang tersebut
ke dalam botol fial berisi FAA, fungsi dari FAA ini adalah untuk menghentikan
aktivitas mitosis dan mempertahankan kondisi sel-sel akar bawang sebagaimana
saat kami memotongnya.
Sebelum mengamati sel-sel akar
tersebut dibawah mikroskop, potongan-potongan akar tersebut harus memalui
beberapa perlakuan, yaitu harus direndam di dalam alcohol 70%, perendaman ini
bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa FAA yang masih terdapat di dalam
sel-sel akar bawang merah. Selain itu perendaman dengan alcohol bertujuan untuk
menyegarkan kembali sel-sel akar bawang yang sudah semalaman dimasukkan kedalam
botol fial berisi FAA.
Perlakuan berikutnya adalah
perendaman dengan HCl, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam memotong tudung
akar bawang merah (Allium cepa), karena dengan
pemberian HCl dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya,
tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang
merah(Allium cepa), pemberian HCl ini juga dapat melunakkan
dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong.
Perlakuan berikutnya lagi adalah
pemberian acetocarmin, acetocarmin adalh pewarna, sehingga jelas fungsinya
dalah untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah untuk
diamati. Tidak cukup dengan itu agar penyerapan warna lebih cepat maka perlu
ditambahkan FeCl2, yang pada praktikum
kemarin kami dapatkan dengan mencacah bahan amatan dengan menggunakan silet
berkarat.
Pada saat pengamatan kami menemukan
sel-sel yang sedang berda dalam fase Anafase, telofase awal dan telofase akhir.
Pada sel yang sedang dalam fase Anafase terlihat jelas kromosom yang terkumpul
pada kutub masing-masing dari sel tersebut. Pengamatan tersebut semakin
menyakinkan kami setelah kami melihat model fase-fase pembelahan yag terdapat
di ruang genetika.
Sel berikutnya yang kami amati
adalah sel dengan sekat yang belum sempurna, sehingga kami simpulkan sel
tersebut sedang dalam fase Telofase awal. Dan sel terakhir yang sempat kami
amati memiliki ciri-ciri bagiannya sudah utuh, dinding selnya terlihat jelas
dan kromosom terlihat mengumpul di tengah sehingga kami simpulkan sel tersebut
berada dalam fase Telofase akhir.
Pengamatan sel-sel pembelahan
mitosis ini kurang maksimal karena kungnya lat yang memadai, serta keterbatasan
waktu, yang sebenarnya juga karena kami tidak cepat tanggap. Sebenarnya banyak
fase-fase lain yang belum sempat teramati.
Diskusi
·
Alasan
penggunaan akar pada praktikum kali ini adalah antara lain karena akar
merupakan salah satu jaringan yang sel-sel penyusunnya adalah sel-sel somatik,
khusus pada ujung akar bersifat meristematik. Mitosis merupakan pembelahan sel
yang umumnya terjadi pada sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang
tumbuh, dan dan sel-sel ini umnya terdapat pada ujung akar dan ujung batang
tumbuhan. Hal inilah yang melatarbelakangi digunakannya akar dalam praktikum
mitosis ini.
a. Alasan pemotongan akar bawang merah dilakukan pada pukul
00.00 adalah karena mitosis pada akar bawang merah terjadi pada jam-jam
tersebut. Proses itosis pada tanaman umumnya terjadi selama antara 30 menit
sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatau proses yang berputar dan
terus-menerus (melalui fase-fase yang terus berjalan) dan pada akar bawang
merah (Allium cepa) ini mitosis terjadi mulai pukul 00.00
b. Tidak, tidak semua tanaman mitosisnya terjadi pada malam
hari, waktu terjadinya mitosis tergantung pada spesies tanaman yang bersangkutan.
Contohnya tumbuhan paku, mitosis pada tumbuhan paku tidak terjadi pada malam
hari, melainkan siang hari.
c. (Mungkin) Tidak, karena mitosis pada tumbuhan terjadi
selama 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan suatu proses yang berputar
dan terus-menerus. Setelah mengalami fase mitosisinti yang dalam keadaan tidak
membelah berada dalam stadium interfase dan fase ini berlangsung dalam tempo
yang cukup lama.
·
Tujuan
penggunaan silet berkarat pada saat pencacahan adalah untuk mengefektifan
pewarnaan. Seperti kita ketahui dalam karat besi terdapat Fe Cl2yang dapat mempercepat proses penyerapan warna
·
Ya,
kami dapat menjumpai fase-fase mitosis pada tumbuhan lain selain pada bawang
merah (Allium cepa), hal ini dikarenakan semua tumbuhan pasti
melakukan mitosis, sehingga kita dapat mengamati fase-fase pembelahannya,
misalnya saja pengamatan fase-fase mitosis pada tumbuhan paku.
Kesimpulan
1.
fase-fase
mitosis yang ditemukan pada pengamatan akar bawang merah (Allium cepa) adalah Anafase, Telofase awal, dan
Telofase akhir.
2. ciri-ciri yang dapat dideteksi pada
masing-masing fase yang ditemukan antara lain:
ü Pada Anafase nampak
kromosom-kromosom homolog berkumpul menuju kutub yang berlawanan.
ü Pada Telofase awal nampak
adanya dinding pemisah yang berupa sekat yang belum sempurna
ü Pada Telofase akhir sel nampak
sudah utuh, dinding sel jelas dan kromosom mengumpul di tengah.
Pustaka
Anonim. 2004. The Cell Cycle & Mitosis
Tutorial. (Online). http://www.biology.
arizona.edu/cell_bio/tutorials/cell_cycle/cells3.html, diakses tanggal 28
Februari 2007
Margono, Hadi. 1973. Pengaruh
Colchicine terhadap pertumbuhan Memanjang Akar Bawang Merah (Alium cepa).
Skripsi tidak diterbitkan. Malang: IKIP
Setjo, Susetyoadi. 2004. Anatomi
Tumbuihan. Malang: JICA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar