Di dalam memahami
aktivitas materi genetik, salah satu dari sekian banyak konsep yang wajib dipahami
adalah transkripsi, artikel berikut sedikit memberikan pernjabaran tentang transkripsi
secara umum, transkripsi yang terjadi pada prokariot dan juga transkripsi pada eukariot.
Pengertian
Transkripsi
Transkripsi merupakan pengkopian
daerah pengkode pada DNA menjadi RNA untai tunggal (Lodish, 2005), pengertian
ini diperjelas lagi dengan definisi transkripsi yang dijelaskan dalam Wikipedia
(2010) bahwa, transkripsi
adalah pembuatan RNA dengan menyalin sebagian berkas DNA, transkripsi merupakan bagian dari rangkaian ekspresi genetik.
Pengertian asli "transkripsi" adalah alih aksara atau penyalinan. Di
sini, yang dimaksud adalah mengubah "teks" DNA menjadi RNA.
Sebenarnya, yang berubah hanyalah basa nitrogen
timin
di DNA yang pada RNA digantikan oleh urasil.
Kata
transkripsi berasal dari bahasa Inggris transcription
atau bahasa latin transcriptio yang
berarti penyalinan atau perekaman.
Secara fungsional, transkripsi diartikan
sebagai transfer informasi genetik yang terdapat dalam urut-urutan nukleotida
DNA menuju ke urut-urutan nukleotida RNA (Ayala, 1984 dalam Corebima, 2002);
atau penyalinan atau perekaman informasi genetik yang ada pada DNA (berupa
urutan nukleotida) yang menghasilkan salinan atau rekaman berupa urutan
nukleotida RNA dan menggunakan DNA sebagai template
(cetakannya) (Corebima, 2002).
Ditambahkan
lagi dengan penjelasan dari Wiguna, bahwa transkripsi berlangsung di dalam inti sel (nukleus) atau di
dalam matriks pada mitokondria
dan plastida. Transkripsi dapat dipicu oleh rangsangan dari luar maupun tanpa rangsangan. Pada proses tanpa
rangsangan, transkripsi berlangsung terus-menerus (gen-gennya disebut gen konstitutif atau
"gen pengurus rumah", house-keeping genes). Sementara itu, gen yang memerlukan rangsangan biasanya
gen yang hanya diproduksi sewaktu-waktu; gen-nya disebut gen regulatorik karena biasanya mengatur mekanisme
khusus. Rangsangan akan mengaktifkan
bagian promoter. Promoter ini terletak di sebelah hulu bagian yang akan disalin (disebut transcription unit)
Tinjauan Umum tentang Transkripsi
Menurut
Gardner dkk (1991) dalam Corebima (2002), terdapat satu atau lebih gen yang
berperan dalam pembentukan tiap enzim. Dalam biologi molekuler terdapat dogma
sentral yang meringkas pola perjalanan ekspresi gen hingga membentuk enzim
(protein). Dogma sentral yang dikemukakan oleh Crick digambarkan sebagai
berikut.
Model dogma sentral mula-mula oleh
Crick (Tamarin dkk, 2001)
Dogma
sentral tentang pembentukan protein tersebut menunjukkan bahwa urut-urutan
terbentuknya protein adalah dari DNA mengalami transkripsi menjadi RNA dan
mengalami translasi membentuk protein. Bagan tersebut memberikan gambaran yang
jelas bagaimana gen sangat berperan dalam menentukan fenotipe suatu organisme.
Akan
tetapi, dengan berkembangnya ilmu genetika dan ditemukannya beberapa fakta baru
tentang aktifitas materi genetik, diantaranya tentang fenomena transkripsi
balik maupun replikasi RNA. Maka model dogma sentralpun disempurnakan,
sebagaimana yang tampak pada gambar yang telah disesuaikan berikut:
Sebagaimana
dibahas sebelumnya, bahwa dalam transfer informasi genetik dari DNA
ditranskripsikan menjadi RNA, namun kita tahu bahwa DNA merupakan untai ganda
sedangkan RNA hanya memiliki untai tunggal. Untuk menjawab pertanyaan tersebut
dijelaskan pada Gardner dkk (1991) dalam Corebima (2002) bahwa transkripsi
terjadi hanya pada satu untaian DNA saja, yang disebut untai sense (sense strand), gen-gen yang berbeda
mungkin memiliki untai sense yang berbeda pula. Artinya rantai mana yang dibaca
sebagai sense akan berbeda untuk
gen-gen yang berbeda.
Gen yang
lengkap terdiri dari 3 bagian utama: (1) daerah pengendali (regulatory region) yang disebut promoter
yang terletak pada ujung 5’, (2) bagian struktural gen yang berisi urutan DNA
yang akan ditranskripsikan, dan (3) bagian terminator yang terletak di hilir (downstream) daerah struktural. Dalam proses transkripsi, DNA akan
diterjemahkan menjadi kode-kode dalam bentuk RNA. Ada 3 macam RNA hasil
transkripsi DNA, yaitu mRNA, tRNA dan rRNA. Molekul tRNA dan rRNA nantinya
tidak memasuki tahap translasi, melainkan tetap dalam bentuk RNA karena molekul
yang digunakan adalah RNA itu sendiri (Yuwono, 2008).
Di dalam
proses transkripsi, terdapat beberapa komponen yang terlibat yaitu (1) urutan
DNA yang akan ditranskripsi, (2) enzim RNA polimerase, (3) faktor-faktor
transkripsi, (4) prekursor untuk sintesis RNA (Yuwono, 2008).
Enzim RNA polimerase atau RNA transcriptase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi
polimerisasi nukleotida pada RNA. Pada E. coli, (prokariotik) gennya ditranskripsi menggunakan satu tipe RNA polimerase
(Brown, 1989 dalam Corebima, 2002) sedangkan pada eukariot, terdapat
tiga tipe RNA polimerase, yaitu RNA
polimerase I, RNA polimerase II dan RNA polimerase III. Menurut
Corebima (2002), terdapat perbedaan RNA polimerase
berdasarkan tipe gen yang ditranskripsikan dan proporsi seluruh aktivitas
transkripsi, sebagaimana dijabarkan dalam tabel berikut:
Aktivitas tiga macam RNA polimerase
pada
sel-sel
makhluk hidup eukariotik
Transkripsi pada Prokariot
Yuwono (2008) menyebutkan bahwa pada umumnya, gen yang mengkode protein pada prokariot adalah gen dengan kopi tunggal (single copy), sedangkan gen yang mengkode tRNA dan rRNA berupa gen dengan jumlah kopi banyak (multiple copies). Organisasi gen dalam organisme prokariot disebut operon. Suatu operon adalah organisasi beberapa gen struktural yang ekspresinya dikendalikan oleh satu promoter yang sama.
Yuwono (2008) menyebutkan bahwa pada umumnya, gen yang mengkode protein pada prokariot adalah gen dengan kopi tunggal (single copy), sedangkan gen yang mengkode tRNA dan rRNA berupa gen dengan jumlah kopi banyak (multiple copies). Organisasi gen dalam organisme prokariot disebut operon. Suatu operon adalah organisasi beberapa gen struktural yang ekspresinya dikendalikan oleh satu promoter yang sama.
Contoh dari operon adalah lac operon, operon
yang mengendalikan kemampuan metabolisme pada E. coli. Terdapat 3 macam
gen dalam lac operon, yaitu gen Z (mengkode β-galaktosidase), gen Y (mengkode permease),
dan gen A (mengkode trans-asetilase). Masing-masing gen struktural memiliki
kodon inisiasi awal dan kodon terminasi, tetapi ekspresinya dikendalikan oleh
satu promoter yang sama. Pada saat transkripsi, terbentuk 1 RNAd yang membawa
kodon untuk 3 macam polipeptida yang berbeda (polisistronik). Masing-masing
polipeptida akan ditranslasi secara independen dari satu untaian RNAd yang sama
(Yuwono, 2008).
Berikut penjelasan lebih lanjut
tentang tahapan-tahapan dalam proses transkripsi,
Inisiasi
Tahap inisiasi
berupa pengenalan holoenzyme (RNA polimerase) pada tapak awal inisiasi atau yang disebut sebagai promoter. Pengenalan
promoter ini berlangsung melalui pelekatan/pengikatan holoenzyme (RNA
polimerase) pada posisi promoter. Bagian RNA polimerase yang mengenali promoter adalah subunit τ (sigma) (Corebima, 2002).
Semua promoter
mempunyai urut-urutan nukleotida yang sama atau sangat mirip. Pada E. coli diketahui
ada dua macam urut-urutan promoter yaitu 5'-TTGACA-3' (-35box) dan
5'-TATAAT-3' (-10 box atau Pribnow box). -10 menunjuk pada lokasi box
tersebut terdapat berkaitan dengan posisi awal transkripsi. (Ayala, dkk., 1984;
Freifelder, 1985; Brown, 1989; Klug, dkk., 1994 dalam Corebima, 2002).
Pada awal
proses pengikatan RNA polimerase (holoenzime) dengan promoter disebut
sebagai "kompleks promoter yang tertutup" atau Closed
promoter complex (Brown, 1989 dalam Corebima, 2002). Dalam bentuk closed promoter complex, enzim
polimerase menutupi atau "melindungi" sekitar 60 bp (base pairs) dari
heliks ganda, bermula dari posisi di depan (upstream) -35 box
menuju ke arah -10 box. Diduga holoenzyme RNA polimerase secara
khusus mengenali -35 box sebagai tapak pengikatan DNA, meskipun
kesimpulan ini masih kontroversial. Akan tetapi dinyatakan lagi, bahwa -10 box
adalah daerah yang jelas-jelas merupakan tempat pemutusan ikatan hidrogen
antara basa (yang disebut peleburan), maupun tempat pertama terbukanya lilitan
heliks ganda DNA (Corebima, 2002).
Setelah RNA polimerase berlekatan dengan bagian
promoter, selanjutnya akan membentuk formasi open promoter complex, yakni struktur yang terbentuk akibat
pemutusan ikatan hidrogen maupun terbukanya lilitan heliks. Dengan terbentuknya
open promoter complex tersebut memungkinkan terjadinya proses polimerisasi RNA,
setelah terlebih dahulu berlangsung polimerisasi pertama yang menghadirkan dua
nukleotida yang pertama.
Elongasi
Setelah tahap inisiasi selesai, maka dilanjutkan dengan
tahap elongasi. Selama tahap elongasi, RNA polimerase (core enzyme)
memutuskan ikatan hidrogen, serta membuka lilitan heliks ganda. RNA polimerase bergerak sepanjang
molekul DNA dan menghubungkan ribonukleotida-ribonukleotida ke ujung 3’
pada molekul RNA yang sedang tumbuh, sesuai dengan macam basa pada DNA yang
menjadi cetakannya (Brown 1989 dalam Corebima, 2002). Proses ini berlangsung
dengan arah polimerisasi dari ujung 5’
ke ujung 3’.
Selama
berlangsungnya polimerisasi, bagian molekul RNA yang telah terbentuk, secara
bertahap terlepas ikatannya dari untaian DNA pengkode, sehingga memungkinkan
segera terbentuknya kembali heliks ganda seperti semula. Dalam hubungan ini
bagian DNA yang terbuka, atau yang disebut "gelembung transkripsi"
hanya mengandung pasangan basa RNA-DNA sejumlah antara 12 sampai 17 (Corebima,
2002).
Terminasi
Proses elongasi pada akhirnya harus dihentikan,
penghentian ini dinamakan terminasi. Menurut Yuwono (2008), proses terminasi
transkripsi pada prokariot dapat dikelompokkan menjadi 2 kelas, yaitu: (1)
terminasi yang ditentukan oleh urutan nukleotida tertentu (rho-independent) dan
(2) terminasi yang diatur oleh suatu protein (faktor ρ) (rho-dependent). Kelas
pertama dicirikan oleh struktur jepit rambut dan lengkung. Dewasa ini diketahui
adanya perbedaan struktur antara terminasi yang tergantung pada faktor ρ (dependent
terminator), dan yang tidak tergantung pada faktor ρ atau ρ-independent
terminator (Brown, 1989). Dalam hal ini struktur terminator yang tidak
tergantung pada faktor ρ memiliki suatu seri pasangan basa A-T langsung
mengikuti palindrom. Pasangan basa A-T ini menyebahkan terbentuknya suatu seri
5 sampai 10 U pada ujung 3' dari RNA hasil transkripsi.
Urut-urutan proses transkripsi yang telah dibicarakan di
atas, secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Pada
prokariot, translasi terjadi sebelum transkripsi sepenuhnya dirampungkan. Hal
ini dimungkinkan karena pada prokariot molekul mRNA di translasikan berdasarkan
arah dari ujung 5` ke ujung 3`. Selain dari itu, pada prokariot tidak terdapat
membran inti, sehingga tidak ada yang memisahkan transkripsi dan translasi
(sebagaimana yang terjadi pada eukariot) sehingga translasi dapat segera
dilakukan (Gardner, dkk.
1991).
Transkripsi pada Eukariot
Mekanisme transkripsi secara umum pada organisme eukariot sama dengan pada
prokariot, yaitu melalui tahapan inisiasi, elongasi dan terminasi. Perbedaan antara transkripsi pada eukariot dengan
prokariotik adalah RNA polimerase
tidak melekat pada DNA selama proses inisiasi.
Inisiasi transkripsi pada eukariot diperantarai oleh
faktor-faktor transkripsi yang bersifat spesifik untuk tiap macam RNA polimerase. Segera setelah inisiasi,
RNA polimerase langsung berikatan
pada DNA. Ketiga macam RNA polimerase
pada eukariot membutuhkan prakondisi yang berbeda untuk terlibat dalam
transkripsi (Russel, 1992 dalam Corebima, 2002). Tiga macam RNA polimerase mengenali urutan promoter
yang berbeda; dan membutuhkan perangkat protein yang berbeda (disebut “faktor
transkripsi” atau “transcription factor”).
Berikut penjelasan dari ketiga RNA polimerase yang bekerja pada eukariot.
RNA Polimerase
I
Dalam Gardner
(1991), dijelaskan bahwa RNA polimerase I terletak pada nukleolus dan
mengkatalis pembentukan rRNA
RNA Polimerase
II
Masih dalam
Gardner dkk (1991), dijelaskan bahwa RNA polimerasi II mentranskripsikan
sebagian besar gen-gen struktural inti. RNA polimerase II ini bertanggungjawab
pada pembentukan pra-mRNA.
RNA Polimerase
III
RNA polmerase III, sebagaimana RNA
polimerase II, tidak berada di nukleolus, melainkan di nukleoplasma. RNA
polimerase III ini mentranskripsikan gen-gen untuk inti kecil RNAs dan tRNAs.
Tempt pelekatannya berada di antara gen-gen tersebut (Gardner dkk, 1991).
Sedikit telah disinggung di atas bahwa pada eukariot
transkripsi terjadi tidak bersamaan dengan translasi. Dengan adanya membran
inti, pada eukariot dapat dibedakan tempat terjadinya transkripsi dan
translasi, transkripsi terjadi di dalam inti sedang translasi terjadi di
sitoplasma. Waktunya pun tidak dapat terjadi secara bersamaan, sebab sebelum
dapat melakukan translasi, harus merampungkan terlebih dahulu proses
transkripsi. Proses transkripsi dan translasi pada eukariotpun lebih kompleks
daripada prokariot (Gardner,
dkk. 1991).
Sumber
Campbell, N.
A., Reece, J. B. & Mitchell. L. G. 2002. Biologi. Jilid 1. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Corebima, A.
D. 2002. Genetika Kerja Gen I. Diktat
kuliah. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Gardner, E.J.,
Simmons, M.J. and Snustad, D.P. 1991. Principles of Genetics. 8th
ed. New York: John
Wiley & Sons.
Lodisc,dkk. 2009. Molecular Cell Biology 5th. PDF
Tamarin, R. H. 2001. Principles of
Genetics 7th Edition. USA: The McGraw Hill Companies.
Wikipedia, 2010. Transkripsi
(Genetik). (Online).
http://id.wikipedia.org/wiki/Transkripsi_%28genetik%29. Diakses 20 Februari
2011.
Wiguna, Arya. Tanpa tahun. Transkripsi Eukariot. (Online).
http://www.scribd.com/doc/49194614/laporan-transkripsi-eukariot. Diakses 20
Februari 2011.
Yuwono, T.
2008. Biologi Molekular. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar