Pertarungan antara
nilai-nilai agama dan nilai-nilai sekuler memang semakin nyata belakangan ini,
saya sebagai mahasiswa tidak akan bersikap kompromistis dalam menghadapi
nilai-nilai sekuler, sebab sesungguhnya Islam merupakan agama yang sempurna,
di
dalamnya telah diatur segala macam yang berkaitan tentang manusia. Dalam Islam
telah diatur tentang hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan sesama
manusia dan manusia dengan lingkungannya. Jadi sudah seharusnyalah kita hanya
menggunakan nilai-nilai agama tanpa sedikitpun menerima nilai-nilai non-Agama
(sekuler).
Allah telah
memberitahukan kita dalam Al-Qur’an bahwa kita harus menjalankan nilai-nilai
agama secara penuh tanpa ada kompromi, sebagaimana tertera dalam Q.S. An nisaa’
ayat 150 dan 151;
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)”, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. kami Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan.”
Jadi jelas kita jangan
sampai bersikap kompromistis terhadap nilai-nilai non-agama (sekuler). Kita
harus benar-benar menghilangkan nilai-nilai sekuler tersebut dari kehidupan
kita, dengan kata lain kita harus mengisolasi diri dari nilai-nilai sekuler
karena sesungguhnya nilai-nilai sekuler tersebut sangat berbahaya karena akan
menjauhkan kita dari nilai-nilai agama yang luhur dan diridhoi Allah.
Artikel Terkait:
- Tradisi Ilmiah dalam Islam
- Islam dan Demokrasi
- Awas Sekularisme
- Sebab Utama Kelalaian dalam Beragama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar