2 Okt 2012

Pemberantasan Wereng (LB LKTM ku)


Terinspirasi dengan hasil penelitian saya yang berjudul Pengaruh Air Perasan Tembakau (Nicotianan tabacum) terhadap Mortalitas Hama Keong Mas, maka saya mencoba menyusun sebuah LKTM yang berjudul Penggunaan Ekstrak Tembakau sebagai Pemberantas Hama Wereng. Dalam artikel ini, saya hanya cantumkan sekilas latar belakang dari LKTM tersebut, semoga bermanfaat.

Hama wereng (Nilaparvata lugens) telah lama menjadi momok para petani padi, acap kali serangan wereng dapat menghancurkan harapan pak tani, berhektar-hektar sawah mereka bisa gagal panen karena serangan sang wereng. Beberapa laporan serangan wereng, misalnya seperti yang terjadi di deli serdang, Petani Deli Serdang, Sumatera Utara, meresahkan populasi hama yang kian membesar. Keberadaannya di batang padi dikhawatirkan akan merusak pertumbuhan padi. Pemerintah Kabupaten Deli Serdang menetapkan keadaan peringatan bahaya atas kondisi tersebut (www.kompas.com).

Luas areal pertanaman padi di Jawa Barat yang diserang hama we­reng batang cokelat (WBC), terus meluas. Serangga yang telah membuat ratusan hektare tanaman padi di pantai utara (pantura) Jawa Barat puso dan ribuan hektare lainnya terancam gagal panen itu, juga mengancam areal pertanaman padi di daerah lain, termasuk di Kab. Bandung (www.pikiranrakyat.com).


Serangan hama wereng ini jelas-jelas telah banyak merugikan para petani, sehingga banyak dari para petani yang menggunakan pembasmi hama buatan yang diproduksi oleh pabrik yang didapatkan di pertokoan. Keefektifan pembasmi hama ini awalnya cukup bagus, namun lama kelamaan hama mulai resisten sehingga para petani menambah konsentrasinya. Akibat penambahan konsentrasi dan penggunaan yang terus menerus, menjadikan insektisida ini sebagai masalah baru. Sisa-sisa insektisida yang mengendap di daun, kulit buah dan tanah telah menjadi pencemar baru yang mencemari lahan pertanian, akibatnya bukan Cuma wereng saja yang mati, tetapi hewan-hewan lainnya termasuk manusia yang mengkonsumsi hasil pertanian tersebut, kesehatannya menjadi terganggu.

Alih-alih menambah hasil produksi, yang terjadi adalah kemunduran mutu produk yang dihasilkan pasalnya produk-produk tersebut telah terkontaminasi oleh insektisida.

Permasalahan ini membawa para petani dalam dilema yang besar, disatu sisi mereka harus melawan serangan hama wereng yang mengancam sawah-sawah mereka, sedangkan di sisi lain lingkungan mereka juga harus diselamatkan dari pengaruh buruk lingkungan. Banyak kalangan ilmuan khususnya dibidang biologi pertanian mencoba menawarkan solusi, misalnya dengan penggunaan musuh alami, atau pemberantasan hama secara manual sampai metode tumpang sari dan lain-lainnya. Dari beberapa metode yang ditawarkan tersebut, beberapa ada yang berhasil dan yang lainnya kurang berhasil.

Oleh sebab itu dibutuhkan terobosan-terobosan baru guna mengatasi masalah tersebut. Salah satunya adalah yang coba kami tawarkan melalui tulisan ini. Di sini kami melihat ada sebuah potensi dalam tanaman tembakau (Niconiana tabacum) sebagai pemberantas hama wereng yang ramah lingkungan dan harganya pun relatif lebih murah. Selain itu senyawa-senyawa yang terkandung dalam daun tembakau (Niconiana tabacum) merupakan senyawa organik yang relatif lebih mudah diuraikan dari pada senyawa buatan, sehingga dapat mengurangi efek pencemaran.

Dalam daun tembakau (Niconiana tabacum) terkandung senyawa nikotin yang berpotensi sebagai zat aditif perangsang susunan syaraf pusat (SSP) yang mengganggu keseimbangan neuro pemancar. Efek nikotin ini bagi organisme akan menyempitkan pembuluh darah, menurunkan nafsu makan dan menyebabkan kematian. (http://www.republikaonline.com). Hal ini juga berpengaruh pada wereng sehingga dengan pemberian air perasan daun tembakau (Niconiana tabacum) ini, diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan gangguan wereng di sawah, sehingga hasil panen dapat maksimal.


Artikel dengan topik terkait:
Pemberantasan Hama Keong Mas dengan Tembakau

Tidak ada komentar:

Copyright by Iqbal Ali. Diberdayakan oleh Blogger.