Beberapa saat yang lalu, saya mendapatkan sebuah e-mail
dari seorang sahabat, judul e-mail tersebut adalah ‘hayya alassolah’. Tampaknya
e-mail ini sudah mengalami banyak kali forward dari satu account ke account
yang lain, saya maklum lah karena isi e-mail tersebut memang sangat bagus dan
menggugah kita untuk kembali menjadikan sholat-sholat kita penuh dengan izzah
dan kekhusyukan bukan sekedar rutinitas apalagi beban harian sebagai seorang
muslim.
e-mail tersebut hanya berisikan gambar-gambar muslim dari
berbagai pelosok dunia yang sedang sholat berjamaah, berikut gambar-gambar
tersebut:
Sebenarnya masih banyak gambar yang
lainnya, namun tidak bisa saya tampilkan semuanya disini.
Ikhwah fillah, barangkali ikhwah, saya
mengingatkan kepada diri saya sendiri dan kepada antum semua (para pembaca),
untuk kembali mengoreksi sholat kita, sudahkah kita senantiasa tak sabar
menunggu waktu sholat karena sudah rindu kepada Allah ataukah kita tak sabar
menunggu imam yang bacaannya panjang, sudahkah kita terburu-buru kemasjid
seketika mendengar seruan adzan, ataukah kita terburu-buru sholat karena
waktunya sudah hampir habis (karena kita lalaikan waktu sholat), sudahkah
subuh-subuh di masjid kita ramai dengan jamaah, atau hanya 2 orang kakek, sang
muadzin dan imam saja?!
Di gambar diatas, terlihat
saudara-saudara kita para muslimin yang sholat dalam keadaan yang tidak biasa,
dimanapun mereka berada mereka selalu menantikan panggilan Allah untuk
menghadap dan berkeluh kesah kepadanya. Mereka tidak menunggu sampai dirumah
untuk sholat, mereka sholat dibawah penjagaan ketat, mereka sholat diatas mobil
ditengah kemacetan, sholat dipinggir jalanan dan bahkan di celah kursi pesawat
yang sempit, semua semata-mata karena mereka sudah rindu untuk kembali berkeluh
kesah di hadapan Allah. Subhanaalah, pernahkan kita mengalami momen tersebut
dalam hidup kita, coba kita ingat kembali, tampaknya belum, apakah kita ingin!
Semoga jawabannya iya, sebab kalau tidak, masyaAllah…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar