Warna bulu dihasilkan oleh butir pigmen, dengan difrkasi dan refleksi cahaya oleh struktur bulu atau oleh pigmen dan struktur bulu. pigmen pokok yang menimbulkan warna pada bulu adalah melanin dan karotenoid.
Karotenoid sering disebut dengan lipokrom yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam metanol, eter atau karbon disulfida. Karotenoid terbagi menjadi 2, yaitu zooeritrin (animal red) dan zoosantin (animal yellow). Pigmen melanin terklarut dalam asam. Butir-butir eumelanin beraneka macam yaitu dari hitam sampai coklat gelap. Feomelanin yaitu hampir tanpa warna hingga coklat kemerahan.
Karotenoid sering disebut dengan lipokrom yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam metanol, eter atau karbon disulfida. Karotenoid terbagi menjadi 2, yaitu zooeritrin (animal red) dan zoosantin (animal yellow). Pigmen melanin terklarut dalam asam. Butir-butir eumelanin beraneka macam yaitu dari hitam sampai coklat gelap. Feomelanin yaitu hampir tanpa warna hingga coklat kemerahan.
Burung
merak (sumber: www.harunyahya.com)
Burung
Bayan (sumber dokumentasi pribadi)
Butir-butir
melanin bulat di dekat ujung bulu luar memberikan efek ring Newton dan
menyebabkan perubahan warna-warni bulu. Warna hijau, biru dan violet tidak
dihasilkan oleh pigmen tetapi tergantung dari struktur bulu. Contohnya burung
bluebird yang bulunya berwarna biru tetapi tidak mengandung pigmen warna biru.
Warna ini ditimbulkan oleh pigmen kuning yang menyerap semua spektrum sinar
kemudian dipantulkan kembali. Burung tropis pemakan pisang memiliki pigmen
tembaga berupa turacoverdin yang mampu menghasilkan warna merah gelap
dihasilkan oleh turacin (Sukiya 2003). Salah satu spesies burung pemakan pisang
ini adalah Tauraco corythaix, mempunyai kuning telur berwarna merah
terang yang ditimbulkan oleh karotenoid dan 60% dari pigmen merah yang disebut
astasantin.
Meski
warna bulu burung adalah genetis, namun dapat berubah akibat faktor internal
maupun eksternal. Burung yang dikurung dalam waktu lama juga dapat berubah
warna bulunya. Hal ini dapat disebabkan karena makanannya. Faktor internal yang
mempengaruhi warna bulu adalah hormon. Spesies burung terdapat dimorfisme warna
dalam seksual. Pengaturan hormon estrogen banyak berperan pada burung jantan,
yaitu sebelum hingga awal pergantian bulu. Sedangkan pada burung betina
kemungkinan diinduksi oleh bulu burung jantan dengan pengaturan testosteron.
Faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi perubahan warna adalah oksidasi dan
gesekan/abrasi. Warna yang ditimbulkan karoten dapat memudar karena sinar
matahari.
Artikel terkait bulu aves:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar