Ketika mendengar kata brosur mungkin yang pertama kali terlintas di
benak kita adalah suatu promosi produk barang atau jasa. Lalu bagaimana
kalau brosur dijadikan sebagai media pembelajaran atau bahan ajar?
begini jadinya:
Menurut Dharmasraya (2008), bahan ajar merupakan bagian penting dalam
pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih
mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan
mudah dalam belajar. Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan
disajikan. Pada pendidikan menengah umum, di samping buku-buku teks,
juga dikenalkan adanya lembar-lembar pembelajaran (instructional sheet)
dengan nama yang bermacam-macam, antara lain: lembar tugas (job sheet),
lembar kerja (work sheet), lembar informasi (information sheet) dan
bahan ajar lainnya baik cetak maupun non-cetak. Semua bahan yang
digunakan untuk mendukung proses belajar itu disebut sebagai bahan ajar.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials) (Dharmasraya, 2008).
Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang
disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa
halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi
keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi
(Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996 dalam
Dharmasraya, 2008). Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan
sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari KD yang harus
dikuasai oleh siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan Kompetensi
Dasar tentang menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan
masalah perusakan/ pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan ini,
ditentukan bahan ajar berupa brosur. Hal ini dikarenakan Kompetensi
Dasar tersebut merupakan hal yang sehari-hari dapat dijumpai siswa,
sehingga dengan menggunakan brosur karena bentuknya yang menarik dan
praktis akan mempermudah siswa dalam belajar. Selain itu, diharapkan
ilustrasi dalam brosur akan menambah motivasi dan minat peserta didik
untuk menggunakannya dalam belajar.
Artikel ini saya kutip dari makalah tugas penyusunan bahan ajar yang
saya susun, untuk melihat detail rujukan dan download makalahnya
lengkapnya, klik: E-book Bahan Ajar Brosur
Berikut adalah contoh beberapa bahan ajar brosur lainnya yang kebetulan saya buat:
Saya pribadi saat mengujicobakan brosur di atas, mendapatkan respon yang
positif dari siswa, bahkan ketika PPL dulu, sya juga pernah menerapkan
bahan ajar brosur kepada siswa dan tanggapannya sangat bagus, bagi
siswa, pemanfaatan brosur sebagai bahan ajar memang cukup berbeda namun
justru itulah yang menjadikan mereka antusias, terbukti melalui komentar
di angket balikan dari siswa yang menyatakan bahwa mereka merasa
penasaran dan senang dalam belajar dibantu dengan brosur, belajar dengan
brosur mengasikkan namun juga tetap masuk materinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar