Sampai saat ini, para penggiat pendidikan selalu berusaha untuk
mengembangkan metode-metode dan model-model pembelajaran yang baik dan
efektif untuk dapat membantu guru daam menyampaikan ilmu-imunya kepada
siswanya. Pengebangan ini telah dilakukan sejak dulu hingga sekarang
secara kontinyu dan terus menerus, mengikuti perkembangan teknologi dan
juga permasalahan-permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan.
Salah
satu pendekatan pembelajaran yang dianggap bagus dan layak untuk
diterapkan dalam proses pembelajaran adalah PAIKEM, singkatan dari
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Di era
kontemporer ini, PAIKEM sangat dianjurkan mengingat semakin kompleksnya
permasalahan di dunia pendidikan dan juga besarnya tuntutan yang
dibebankan kepada guru dalam menyukseskan pembelajaran di sekolah
ataupun para dosen di universitas.
Pelatihan-pelatihan
tentang PAIKEM-pun juga telah banyak diadakan dalam rangka meningkatkan
kualitas guru/dosen. PAIKEM kini telah menjadi salah satu bagian dari
usaha sebuah unit pendidikan dalam meningkatakan kualitas
pembelajarannyaSelain itu, yang paling mendasar tujuan penerapan PAIKEM
adalah agar siswa-siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran, lebih enjoy dalam belajar dan tentu saja menjadi
lebih bisa menyerap materi pembelajaran yang diberikan. Dapat dikatakan,
intinya penerapan PAIKEM merupakan hal yang sangat penting dan harus
dipahami dengan baik oleh semua guru serta harus dapat diterapkan secara
benar.
Namun
pada kenyataanya, belum semua guru ataupun para penggiat pendidikan
memahami dengan sebenarnya pendekatan PAIKEM ini, oleh sebab itu, saya
mencoba membantu untuk memberikan pemahaman tentang PAIKEM yang lebih
konprehensif dan mudah untuk dipelajari melalui artikel berikut.
Pembelajaran
inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.
Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran
inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan
ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat
waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja
rasa bosan.
- Pengertian PAIKEM
Membangun
metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara
diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur
daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian
orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan
visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan
mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula
dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan
mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya
diri siswa.
Kreatif
dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah
suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya
(“time on task”) tinggi.
Menurut
hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan
hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika
proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang
harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab
pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif,
maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa
Siswa
tidak memungkiri metode “PAIKEM = pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan” merupakan metode yang sangat mengerti
dan memahami kondisi siswa. bagaimana guru menyampaikan materi
merupakan penilaian utama siswa, seorang guru mempunyai wawasan yang
luas akan tergambar dengan cara bagaimana seorang guru menyampaikan
pembelajaran di kelas, fokus terhadap materi dan penyampaian yang mudah
dimengerti oleh siswa. peduli terhadap siswa dan tidak pilih-memilih
(diskriminatif), performance yang menarik serta bisa dijadikan partner
dalam berdiskusi dan berkeluh kesah merupakan sekian banyak kriteria
yang siswa sampaikan jika seorang guru ingin menjadi favorit di mata
siswa (Herman, 2008).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM
Sebaliknya
menurut filsafat kontruktivisme, pengetahuan itu merupakan bentukan
siswa yang sedang belajar. Dalam hal ini guru tidak dapat memaksakan
“pengetahuannya” kepada siswa. Pembelajaran lebih menekankan pada
bagaimana membantu siswa aktif mengkonstruksi pengetahuan mereka dan
bukan bagaimana memaksa siswa menerima segala sesuatu yanag
diinformasikan oleh guru. Dalam pendekatan ini, yang penting bagaimana
siswa menggeluti bahan, mengolah, menganalisis, dan merumuskannya.
Pendekatan seperti ini disebut pendekatan ketrampilan proses dengan
prinsip student active learning. Dalam hal ini Slavin (1994) menyebutkan bahwa “ Learning
is much more than memory for student to really understand and be able
to apply knowledge. They must work to solve problems, to discover things
for themselves, to wrestle with ideas”. Menurut teori ini dalam belajar siswa tidak hanya menghafal tapi harus memahami (Agustina, 2008).
a. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada
dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak
desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia,
atau anak bukan Indonesia – selama mereka normal – terlahir memiliki
kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi
berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran
merupakan salah satu lahan yang harus kita olah sehingga subur bagi
berkembangnya kedua sifat, anugerah Tuhan, tersebut. Suasana
pembelajaran dimana guru memuji anak karena hasil karyanya, guru
mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk
melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran yang subur
seperti yang dimaksud
b. Mengenal anak secara perorangan
Para
siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki
kemampuan yang berbeda. Dalam PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Efektif dan Menyenangkan) perbedaan individual perlu diperhatikan dan
harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas
tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai
dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih
dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya).
Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat
kesulitan sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.
c. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sebagai
makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau
berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam
pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu,
anak dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan
pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk
berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan
bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas
secara perorangan agar bakat individunya berkembang
d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
Pada
dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini memerlukan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis
masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah.
Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa
ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir.
Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan
sering-sering memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka.
Pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata “Apa yang terjadi jika …” lebih
baik daripada yang dimulai dengan kata-kata “Apa, berapa, kapan”, yang
umumnya tertutup (jawaban betul hanya satu).
e. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruang
kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAIKEM.
Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas
seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan
memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi
siswa lain. Yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan,
berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram,
model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang
penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik,
dapat membantu guru dalam pembelajaran karena dapat dijadikan rujukan
ketika membahas suatu masalah.
f. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan
(fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk
bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar,
tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan
sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar.
Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas.
Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya
dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah
keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat,
merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan,
dan membuat gambar/diagram
g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Mutu
hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar.
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk
interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap
kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan
balik pun harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih
percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru
harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar
dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih
bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar angka
h. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak
guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan sibuk
bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok
serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang
sebenarnya dari PAIKEM. Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif
fisik. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan
mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat
berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut
ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh
karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut,
baik yang datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya.
Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan ‘PAIKEM’ (Agustina,
2008).
- Mengapa PAIKEM perlu diterapkan?
Salah
satu yang dapat dilakukan guru adalah mengajar dengan pembelajaran yang
aktif inovatif kreatif dan menyenangkan (PAIKEM). Banyak metode
mengajar yang dapat di “paikemkan” sebenarnya. Terserah gurunya mengajar
dengan model, metode, strategi apa, tapi dalam melaksanakan di kelas
guru melakukannya dengan paikem. Di era globalisasi sekarang mestinya
guru dapat mengajar dengan lebih menyenangkan, dan tidak zamannya guru
mengajar jaim dan jumawa, sok menjaga wibawa, memperlihatkan performance
sedemikian rupa sehingga siswa akan sangat segan (baca:takut)
kepadanya, (jangankan menegur dengan sopan melirik saja mungkin siswa
tidak berani), saya pikir sekarang siswa justru lebih menghargai kepada
guru yang bersahabat, ramah, dan tentu saja akan lebih sangat dihargai
lagi jika guru tersebut cerdas dalam bidangnya dan cerdas dalam
mengelola kelas. Bagaimana caranya guru bisa membuat siswa tertarik
untuk belajar dengannya dan akan ‘rindu’/menanti –nanti datangnya jam
belajar pelajaran itu lagi. Tidak malah sebaliknya siswa akan sakit
perut jika mengingat akan bertemu dengan pelajaran dan guru tersebut
Pada
dasarnya belajar mengajar merupakan suatu proses yang rumit karena
tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi melibatkan berbagai
kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, bila menginginkan hasil
belajar yang lebih baik. Belajar pada intinya tertumpu pada kegiatan
memberi kemungkinan kepada siswa agar terjadi proses belajar yang
efektif agar dapat mencapai hasil yang sesuai tujuan.
Dalam
sejarah pendidikan di negara kita, dalam kurun waktu yang lama
pendidikan digunakan “penguasa” untuk melestarikan sistem dan nilai yang
menguntungkan mereka. Cukup lama siswa dibuat menjadi korban untuk
menjadi “yes people”, manusia penurut. Dalam filsafat klasik itu, siswa
dianggap orang yang belum tahu apa-apa dan mereka harus diberitahu oleh
guru. Dampaknya sistem pembelajaran lebih menekankan guru yang aktif dan
siswa pasif menerima (Suparno, 1997).
- Penerapan PAIKEM dalam Proses Pembelajaran
Menurut Ramadhan (2008), secara garis besar, penerapan PAIKEM dalam pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Siswa
terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
b. Guru
menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan
semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk
menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
e. Guru
mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu
masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam
menciptakan lingkungan sekolahnya.
PAIKEM
diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada
saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu
dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Berikut adalah tabel
beberapa contoh kegiatan KBM dan kemampuan guru yang besesuaian.
Kemampuan Guru
|
Kegiatan Belajar Mengajar
|
Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran
|
Guru melaksanakan KBM dalam kegiatan yang beragam, misalnya:
· Percobaan
· Diskusi kelompok
· Memecahkan masalah
· Mencari informasi
· Menulis laporan/cerita/puisi
· Berkunjung keluar kelas
|
Guru menggunakan alat bantu dan sumber yang beragam.
|
Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, misalnya:
· Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri
· Gambar
· Studi kasus
· Nara sumber
· Lingkungan
|
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan
|
Siswa:
· Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara
· Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri
· Menarik kesimpulan
· Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri.
· Menulis laporan hasil karya lain dengan kata-kata sendiri.
|
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan
|
Melalui:
· Diskusi
· Lebih banyak pertanyaan terbuka
· Hasil karya yang merupakan anak sendiri
|
Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa
|
|
Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari.
|
|
Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus-menerus
|
|
Pendekatan pembelajaran PAIKEM dapat membawa angin perubahan dalam pembelajaran, yaitu:
a. Guru
dan murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi timbal balik antara
keduanya. Guru dalam pembelajaran tidak hanya berperan sebagai pengajar
dan pendidik juga berperan sebagai fasilitator.
b. Guru
dan murid dapat mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran. Guru
dapat mengembangkan kreativitasnya dalam hal: teknik pengajaran,
penggunaan multimetode, pemakaian media, dan guru dapat berperan sebagai
mediator bagi murid-muridnya.
c. Murid merasa senang dan nyaman dalam pembelajaran, tidak merasa tertekan sehingga proses berpikir anak akan berjalan normal.
d. Munculnya pembahasan dalam pembelajaran di kelas.
Sumber:
Agustina, Rahmi. 2008. Mensiasati Injury time Dengan Pembelajaran PAIKEM. http://cittiami.blogspot.com/2008/04/mensiasati-injury-time-dengan.html. Diakses tanggal 8 Februari 2009.
Herman, 2008. Menjadi guru favorit Pilihan Siswa. http://hlasrinkosgorobogor .wordpress.com/2008/11/07/menjadi-guru-favorit-pilihan-siswa/. Diakses tanggal 8 Februari 2009.
Khoiri. 2008. Pembelajaran Kreatif dengan Peraga. http://www.indopos.co.id/ index.php?act=detail_c&id=325101. Diakses tanggal 8 Februari 2009.
Pararaja, Arifin. 2008. Metodologi PAKEM. http://smk3ae.wordpress.com/ 2008/06/26/metodologi-pakem/. Diakses tanggal 8 Februari 2009.
Ramadhan, A. Tarmizi. 2008. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/11/pembelajaran-aktif-inovatif-kreatif-efektif-dan-menyenangkan/. Diakses tanggal 8 Februari 2009.
Download PDF makalah lengkap: Makalah 1 PBM. PAIKEM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar